
Dalam upaya mewujudkan “Generasi Emas Papua Tengah” dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di era digital, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah bekerja sama dengan Dinas Kependidikan Kabupaten Nabire sukses menyelenggarakan pelatihan desain grafis menggunakan aplikasi Canva yang berlangsung dari tanggal 20 hingga 25 Oktober 2025 di Nabire.
Kegiatan pelatihan ini memiliki tujuan yang selaras dengan visi dan misi Bapak Gubernur Papua Tengah, yakni meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan keterampilan digital. Fokus utamanya adalah membekali guru dan siswa dengan kemampuan desain grafis menggunakan Canva, sebuah aplikasi yang mudah diakses, guna meningkatkan kreativitas anak di era digitalisasi.
Seperti yang sering ditekankan, “Siapa yang menguasai digital, maka menguasai dunia ini.” Pelatihan ini merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam mempersiapkan generasi muda Papua Tengah agar mampu bersaing dan menjadi subjek utama dalam perkembangan teknologi.
Kegiatan pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah dengan Dinas Kependidikan Kabupaten Nabire. Sinergi ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah di kedua tingkatan untuk bersama-sama mendorong inovasi pendidikan dan pengembangan kompetensi digital di lingkungan sekolah.
Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai sekolah menengah, baik negeri maupun swasta, di Kabupaten Nabire. Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari komunitas pendidikan.
Sekolah-sekolah yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain:
Demi menjamin kualitas materi yang disampaikan, pelatihan ini difasilitasi oleh narasumber profesional dari Lembaga Pelatihan dan Konsultasi Inovasi Pendidikan Indonesia (LPKIPI). LPKIPI bekerja sama dengan Yayasan Rumskam Biak dalam pelaksanaan kegiatan ini. Kolaborasi ini memastikan bahwa peserta menerima materi pelatihan yang relevan, terkini, dan aplikatif.
Diharapkan, dengan bekal ilmu desain grafis ini, para peserta—terutama siswa—dapat menjadi agen perubahan digital di sekolah masing-masing, serta memanfaatkan keahlian ini untuk tujuan pendidikan, komunikasi, dan pengembangan diri di masa depan.


